Gambaran kematangan kemampuan

Maksud dari model kematangan kemampuan adalah untuk memberikan pedoman di dalam pengembangan kemampuan organisasi untuk mengirim proyek, program dan portofolio secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dalam dua cara: secara internal dan secara eksternal.

Melihat kematangan kemampuan secara internal sederhananya dapat dijelaskan yaitu mengenai pengembangan kemampuan organisasi sehingga lebih banyak proyek dan program mengirim tujuan mereka (efektifitas) dan mengurangi investasi yang terbuang (efisiensi). Proporsi yang besar dari manfaat mengembangkan kematangan kemampuan untuk maksud internal dicapai hanya dengan memeriksa proses internal dan memastikan bahwa kematangan tersebut tertanam di dalam budaya organiasi.

Bahkan model kematangan yang buruk atau tidak sesuai dapat bertindak sebagai suatu katalis untuk peningkatan ini, walaupun semakin sesuai modelnya semakin besar stabilitas dan efektifitas dari hasil peningkatannya.

Melihat kematangan kemampuan secara eksternal berkenaan dengan penjaminan kembali pemangku kepentingan. Contohnya, ketika ada seorang pelanggan yang hendak melakukan investasi dalam proyek atau program yang akan dikirim oleh pihak ketiga, mereka akan lebih percaya diri dalam kinerja pihak ketiga yang terlihat telah mencapai suatu kematangan kemampuan tingkat tinggi.

Pandangan eksternal ini secara implisit memerlukan kematangan kemampuan dari organisasi yang berbeda dibandingkan, yaitu mereka harus dinilai terhadap model yang sama.

Jelasnya, penggunaan terbaik kematangan kemampuan adalah dimana organisasi dinilai terhadap model yang sama untuk tujuan eksternal namun ada fleksibilitas yang cukup di dalam model yang akan mempertimbangkan perbedaan konteks di setiap manajemen P3 milik organisasi.

Atribut tingkat tinggi di dalam uraian kemampuan harus dibaca setara dengan fungsi yang sesuai terutama ketika menginterpretasikan atribut di dalam konteks dari perbedaan antara proyek, program, dan portofolio.

Prinsip dasar dari Praxis adalah bahwa manajemen P3 terdiri dari suatu penetapan komponen luas yang dirakit dan disesuaikan dengan konteks setiap pekerjaan yang unik. Model kematangan kemampuan Praxis bertujuan untuk menjadi cukup fleksibel agar dapat diadaptasi pada konteks yang berbeda selagi masih cukup konsisten untuk memungkinkan perbandingan antara organisasi yang berbeda.

Hal tersebut dicapai dengan menetapkan atribut yang menguraikan tingkat kematangan yang berbeda pada tingkat yang cukup tinggi. Atribut ini dibantu dengan nasehat pada aplikasi mereka. Hasilnya sama dengan pendekatan yang dilakukan oleh ISO9000, di mana setiap organisasi dapat mengembangkan sistem kualitas untuk menyesuaikan konteksnya sendiri tetapi sistem kualitas yang disediakan harus selaras dengan prinsip-prinsip ISO9000, agar dapat diakui sebagai standar yang diterima secara universal.

Model kematangan Praxis mengadaptasi prinsip-prinsip model CMMI® dengan mengaplikasikan ukuran yang terpisah untuk kemampuan dan kematangan. Diagram di bawah mengilustrasikan matriks kemampuan dan kematangan, hanya sampel kerangka fungsional yang diperlihatkan.

 

 

Sisi kemampuan dari model mengikuti struktur kerangka fungsional sehingga kemampuan dapat dikembangkan dan dinilai pada basis fungsi. Organisasi akan mengidentifikasi fungsi yang sesuai dengan konteksnya dan mengembangkan kapasitasnya sesuai dengan itu.

Kematangan dicapai dengan mengembangkan kemampuan dan kemudian mengimplementasikan proses siklus hidup yang mengaplikasikan fungsi di dalam cara yang terintegrasi dan terkoordinasi. Kematangan ditambah dengan mengembangkan kemampuan di dalam fungsi yang relevan dan kemudian menanamkan metode yang sesuai (proyek, program atau portofolio).

Untuk membantu peningkatan, Praxis menguraikan setiap fungsi dengan menggunakan suatu set indikator. Untuk setiap indikator, atribut diuraikan yang mengilustrasikan tingkat kemampuan berbeda. Karena prinsip fundamental dari pengelolaan fungsi adalah sangat mirip, proporsi yang besar dari indikator dan atribut bersifat umum untuk semua fungsi. Hal tersebut dikumpulkan bersama-sama sebagai tujuan kemampuan yang generik. Indikator dan atribut yang berhubungan dengan tujuan spesifik kemudian diuraikan untuk setiap fungsi.

Tingkat kematangan diuraikan untuk setiap proses siklus hidup. Hal ini tidak berarti bahwa kematangan organisasi dapat didefinisikan sebagai proses individual. Organisasi akan menyesuaikan keseluruhan siklus hidupnya sesuai dengan konteks proyeknya, programnya dan portofolionya. Kematangan kemudian dinilai berada pada tingkat yang dicapai di semua proses yang sesuai.

 

 

Model kematangan kemampuan memperoleh strukturnya dari bagian pengetahuan dan metode. Sebaliknya hal ini juga menguraikan suatu seri atribut yang menguraikan jalur pengembangan standar untuk fungsi dan proses.

Kemampuan dan kematangan pada tingkat 2 memerlukan orang-orang yang kompeten sehingga kompetensi di dalam Praxis ditawarkan pada tingkat tersebut. Model kematangan menyediakan konteks organisasi untuk pengembangan kompetensi individual.

 

Terima kasih Lukas Sihombing untuk terjemahannya pada laman ini.

SHARE THIS PAGE

Please consider allowing cookies to be able to share this page on social media sites.

Change cookie settings
No history has been recorded.
Kembali ke atas