John Adair mengembangkan model kepemimpinannya saat menjadi dosen di Akademi Militer Sandhurst di Inggris. Dia adalah salah satu pendukung gagasan pertama bahwa kepemimpinan dapat dilatih dan dikembangkan dan bukan kemampuan bawaan dari saat dilahirkan.
Adair mengidentifikasi tiga area tanggung jawab inti yang tumpang tindih: tugas, tim, dan individu. Dia menyebut keseimbangan dari ketiga elemen ini, 'Kepemimpinan Berwawasan Aksi'.
- Tugas
-
Tugas adalah pekerjaan di tangan. Manajer P3 perlu menentukan apa itu, bagaimana hal itu harus dicapai dan mengontrol pekerjaan saat berjalan. Penekanan berlebihan pada tugas mengarah pada otokrasi dan tim yang terdemotivasi. Ciri khas dari ini adalah keyakinan bahwa tujuan membenarkan sarana tetapi tanpa inovasi atau identitas tim.
- Individu
-
Individu akan datang ke tim dengan kebutuhan dan ambisinya sendiri. Jika kebutuhan individu dapat dicapai bersamaan dengan kebutuhan tugas, tim secara keseluruhan akan lebih efektif. Jika terlalu banyak penekanan ditempatkan pada individu maka anarki dapat terjadi. Kurangnya konsistensi muncul karena penekanan yang lebih ditempatkan pada prioritas individu daripada proyek. Lebih banyak waktu dihabiskan untuk manajemen konflik dan komunikasi terbengkalai.
- Tim
-
Unsur tim terkait dengan pemeliharaan tim, memastikan bahwa individu bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Jika pemimpin terlalu berkonsentrasi pada kerja tim, hasilnya adalah demokrasi. Itu tidaklah negatif seperti otokrasi atau anarki, tetapi tetap dapat menghasilkan kinerja yang buruk. Dikala budaya demokratis mempromosikan inovasi, hal ini dapat menghasilkan keputusan yang buruk, kurangnya pengembangan individu, banyak meeting yang kurang produktif dan kurangnya kontrol pada tugas.
Jelasnya akan dibutuhkan keseimbangan antara ketiganya. Adair menjelaskan enam fungsi utama yang harus dilakukan untuk mencapai keseimbangan ini. Meskipun ia berfokus pada semua jenis tim, bukanlah suatu kebetulan bahwa dalam setiap kasus ada kecocokan dengan teknik manajemen P3. 
- Perencanaan
-
Perencanaan melibatkan pencarian semua informasi yang tersedia, mendefinisikan tugas kelompok, tujuan atau sasaran dan mengembangkan rencana yang bisa diterapkan. Dalam istilah manajemen P3 ini tidak hanya untuk perencanaan pengiriman dalam proses identifikasi dan proses definisi tetapi juga tentang perencanaan tata kelola sebagaimana yang dilakukan dalam langkah perencanaan dari setiap prosedur fungsional.
- Inisiasi
-
Inisiasi mencakup mengkomunikasikan tujuan, menjelaskan kasus bisnis, mengalokasikan tanggung jawab dan menetapkan standar tim.
- Pengendalian
-
Pengendalian membutuhkan promosi dan pemeliharaan kerja tim, mempengaruhi tempo, memastikan tindakan diambil terhadap tujuan (delegasi dan kontrol), dan mendorong tim untuk bertindak dan mengambil keputusan.
- Mendukung
-
Ini termasuk mengakui orang dan kontribusinya, mendorong tim dan setiap anggota, memberikan disiplin bila perlu, menciptakan semangat tim dan mengelola konflik.
- Menginformasikan
-
Menginformasikan mencakup klarifikasi reguler tentang tujuan dan rencana, memberikan informasi baru, menerima informasi, meringkas saran dan ide dengan jelas. Keterampilan manajemen P3 yang terkait adalah perencanaan, manajemen informasi, komunikasi dan manajemen pemangku kepentingan.
- Mengevaluasi
-
Ini termasuk memeriksa kelayakan ide (kasus bisnis), menguji konsekuensi dari solusi yang diusulkan (pengembangan solusi) dan membantu tim untuk mengevaluasi kinerjanya sendiri.
Tiga fungsi pertama (perencanaan, inisiasi dan pengendalian) lebih bersifat transaksional dan fokusnya lebih pada tugas. Tiga yang lain (mendukung, memberi informasi, dan mengevaluasi) lebih bersifat transformasional dengan fokus pada hubungan dengan tim dan individu.
- Adair J, (revised 2009), Effective Team Building, Pan MacMillan
Terima kasih Valentinus Pramana untuk terjemahannya pada halaman ini.
